Ornament
Banyak
para ahli berpendapat bahwa, perkataan ornament berasal dari kata Ornare
(bahasa Latin) yang berarti menghiasi, dalam Ensiklopedia Indonesia, ornament
dijelaskan sebagai setiap hiasan bergaya
geometrik atau yang lainnya; ornamen dibuat pada suatu bentuk dasar dari hasil
kerajinan tangan ( perabot , pakaian, dsb) dan arsitektur.Ornamen
merupakan komponen produk seni yang
ditambahkan atau sengaja di buat untuk tujuan sebagai hiasan.
Di
samping tugasnya sebagai penghias secara implisit menyangkut segi-segi
keindahaan, misalnya untuk menambah keindaahan suatu barang sehingga lebih
bagus dan menarik, di samping itu dalam ornamen sering ditemukan pula
nilai-nilai simbolik atau maksud-maksud tertentu yang ada hubungannya dengan
pandangan hidup ( falsafah hidup ) dari manusia atau masyarakat pembuatnya,
sehingga benda-benda yang diterapinya memiliki arti dan makna yang mendalam,
dengan disertai harapan-harapan yang tertentu pula. Pada perkembangan-perkembangan lebih
lanjut, pemanfaatan ornamen di samping memiliki maksud-maksud tertentu dan pada
waktu yang lebih kekinian ( saat sekarang ) banyak penekannya hanya sekedar
sebagai penghias saja, dengan demikian ornamen betul-betul merupakan komponen
produk seni yang di tambahkan atau sengaja di buat untuk tujuan sebagai hiasan semata. Dengan
demikian jelas bahwa tugas dan fungsi ornament adalah sebagai penghias suatu
objek, dan apabila ornamen tersebut di letakkan atau diterapkan pada benda lain
akan memiliki nilai tambah pada benda tersebut. Apakah akan menambah indah,
antik, angker, cantik, dan atau predikat yang lain lagi. Tentunya dalam cakupan
yang sesuai dengan bagaimana dan di mana suatu ornamen harus di gunakan.
Ternyata pengertiannya tidak semudah itu, sebab dalam ornamen menyangkut masalah-masalah
lain yang lebih kompleks dan luas. Karena dalam hubungannya perlu diuraikan
tentang motif, atau tema maupun pola-pola yang di kenakan pada benda-benda
seni, bangunan, dan pada permukaan apa saja tanpa memandang kepentingannya bagi
struktur dan fungsinya.Selanjutnya apabila diteliti lebih mendalam dari
pembahasan di atas, cakupan ornamen menjadi sangat luas. Sehubungan dengan itu,
coba kita bandingkan persoalan-persoalan berikut ini dalam sebuah kelompok
ornamen, sebuah patung yang berdiri sendiri bisa berubah menjadi suatu unit
bila di letakkan di taman kota atau ditempatkan pada pintu-pintu masuk
gedung/bangunan. Namun perlu di ketahui bahwa hal yang demikian itu bukanlah
yang di maksud dengan ornamen sesungguhnya, sebagai mana yang saya maksudkan.
Contoh lain, ada sebuah mebel yang di dalamnya terdapat ukiran-ukiran yang
melilit-lilit ke seluruh bagian mebel, atau ukirannya hanya pada beberapa
bagian saja. Dalam kasus ini mudah dijelaskan kedudukan ukiran tadi, yaitu
sebagai hiasan atau ornamen dari mebel tersebut. Sejalan dengan itu, adalah
sama persoalannya bila gelang, kalung, liontin di anggap sebagai ornamen dari
orang yang memakainya, padahal di sisi lain benda-benda perhiasan tersebut juga
terdapat ornamen yang menghiasinya.
Seni Ornamen
Ornamen atau
ragam hias merupakan warisan budaya nenek moyang, yang hingga sekarang masih
biasa di jumpai di seluruh pelosok tanah air, biasanya di dalam perwujudannya
dikaitkan pada hal-hal yang bersifat religius. Ornamen ( ragam hias ) banyak di
terapkan pada bangunan- bangunan rumah, candi-candi, kain tenun, kain batik,
dan sebagainya. Manusia berusaha berkarya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
yang didukung dengan adanya kreativitasnya agar mampu menghargai jaman. Dengan
adanya peninggalan budaya, diharapkan mampu menggali ragam hias tradisional
yang ada di tanah air sebagai sumber ideA, dan hal ini mendorong adanya upaya
pelestarian dan pengembangan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada,
karena di dalam menciptakan karya seni selalu mendapat pengaruh dari
lingkungannya. Mengingat tingkat
kehidupan manusia semakin maju, tuntutan
akan kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sehingga di harapkan muncul
barang-barang yang dibutuhkan manusia dengan berbagai macam bentuk dan
fungsinya. Oleh karena itu banyak motif hias diciptakan untuk menghiasi barang
ciptaannya, sehingga menjadi lebih indah dan menarik yang dapat menimbulkan
rasa senang dan kagum bagi orang yang menikmatinya. Istilah ornamen atau ragam
hias berasal dari dua kata yaitu ragam dan hias yang terpadu menjadi satu
pengertian yakni pola. Dalam Bahasa Inggris disebut ornament dan dalam Bahasa
Belanda disebut Siermotieven. Di dalam kamus Umum Bahasa Indonesia di jelaskan
bahwa : kata “ragam” itu bermacam-macam, jenis, corak warna. Misalnya : kain
yang banyak ragamnya, banyak warnanya, banyak coraknya, dan banyak jenisnya. Di
dalam ragam hias banyak bermacam-macam pola hias yang antara lain :
1. Pola hias
manusia : Dikatakan pola hias manusia karena dalam pembuatan ragam hiasnya
mengacu pada figure manusia.
2. Pola hias
binatang : Pola hias ini di dalam pembuatannya mengacu pada bentuk binatang
3. Pola hias
tumbuh-tumbuhan : Pola hias ini di dalam pembuatannya bersumber pada bentuk
tumbuh-tumbuhan.
4. Pola hias
geometris : Pola hias ini dalam pembuatannya mengacu pada bentuk ilmu ukur
seperti: garis lurus, garis lengkung, lingkaran, segi tiga, segi empat dsb